Alohaa!!
Akhirnya setelah sekian tahun ini
blog terbengkalai, saya bertekad
untuk memberi sedikit goresan, yang insya Allah akan ditelatenkan sampai dengan
hari H :D
Terinspirasi dengan para blogger lain yang menshare review vendor pernikahannya,
saya pun ingin melanjutkan jejak para blogger pendahulu. Semoga kehidupan rumah
tangganya semakin berbunga, amiin...
Yap!! Akhirnya setelah menjalani masa penjajakan selama 3,5 tahun, si dia
(sebut saja “Ayang Endudd”) alhamdulillah meminang saya tepatnya di 1 Maret
2014 di Kadilajo, Klaten.
Minggu yang lalu seperti biasa saya menghabiskan waktu “ngedate” dengan si
Ayang Endudd, akan tetapi, tidak seperti biasanya, si mama ngedumel buat
besok-besok jangan main melulu tapi dipersiapkan juga pernikahannya. Uuuupss! Hehehe...
Alhasil, saya mulai browsing2. I’m thinking that we should start from the
venue. Sebenarnya saya sudah mengincar PU, dengan alasan ada potongan besar
untuk karyawan maupun pensiunan PU. Tetapi sebagai pensiunan PU sendiri, yaitu
si papa, entah kenapa nggak sreg sama PU. Doi incer PTIK, katanya spacenya
luas, tidak seperti PU yang sempit (padahal saya baca2 di PU bisa kapasitas 800
-__-a). And then, JRENG JRENG JRENG!!! Sewa gedung PTIK 25 juta, gedungnya tok,
ngoookkzz! Pikir-pikir deh kalau ngeluarin segitu buat biaya gedung, secara
saya bukan keturunan milyurder.
Untuk tanggal belum ditentuin
sebenernya, hehehe... Kalau dari saya pengennya sih tahun ini, tapi kalo si
Ayang Endudd pengennya tahun depan. Setelah bujuk rayu dan segala upaya, doi
sih oke tahun ini, asalkan di 3 bulan terakhir. Bagaimana dengan ortu saya?
Ortu saya prinsipnya “pacaran nggak usah lama2”. Osh! Cincay doongg? Tetapi,
mari kita lihat ketersediaan gedung dulu.
Yang jelas, lampu hijau dari ortu dan camer sudah menyala.
So, Mari kita mulai hunting vendor!
No comments:
Post a Comment