Tuesday, July 8, 2014

H-9M: the "O" thing

O itu bulat,
bulat seperti..... cincin! 
Sudah pesan dooooooonggg \\(^o^)//

Masih lama ya, tapi, alhamdulillah sekarang sudah mulai bersyukur. Semua ada hikmahnya. Coba kalau kemarin tetap maksa maju di 2014, pasti kepentok sama ayang endudd lagi masa miris di kantor baru (Penghasilan minim sebagai trainee). Alhamdulillah.

Setelah bulan September, ayang endudd bakalan OJT off-site. Artinya, saya akan mulai menjadi single fighter untuk mengurusi perkewongan ini karena si ayang endudd bakalan susah ke Jakarta lagi. Alhamdulillahnya, si ayang endudd lagi ada rezeki dari mantan kantornya yang baik hati, terus ditawarin beli si Onya sekarang deh.

Plan A:
Ce: Emas Putih
Co: Paladium
Saya dan ayang endudd tidak mencari-cari model (order customize) karena kami khawatir hasilnya tidak cocok untuk jari kami. Jadi plannya ya tunjuk langsung model dan coba di jari kami.

Oke, the adventure of jewelry amaterus pun dimulai....

Toko 1 : Central, Melawai Plaza

Dari seantero blog capeng sih toko ini recomendded banget dibandingkan toko depannya yang luar biasa terkenalnya bagi para capeng.

Di toko ini saya dan ayang endudd sempat tanya-tanya sebuah cincin emas putih dengan satu berlian 0.09 krat dan dua berlian yang masing-masingnya 0.02krat. Sayang kata Uda-nya paladium itu agak mahal. Harganya sekitar 2jutaan (kalau saya tidak salah lihat kalkulator si uda, Rp 2,5juta). Total yang ditawarkan 6,6Juta.  Oh iya, si Uda kasih informasi harga emas kala itu Rp 380.000/gram.

Lihat model lain yang ada list rose goldnya bermata satu unik banget. Tapi, si ayang endudd ngga bagus makenya dengan kulit cokelatnya itu, haha... Bye bye deh.....

Oh iya, di toko ini saya dapat informasi kalau campurannya paladium itu perak, bukan emas putih. Jadi buat capeng pria muslim yang menghindari emas, paladium bisa dijadikan alternatif cincin nikah.

Karena saya belum begitu sreg dengan cincin di toko ini, kami putuskan untuk lihat-lihat yang lain dahulu.

Toko 2: Kaliem, Melawai Plaza

Dari awal saya tidak berminat ke toko ini karena sudah dengar kabar harganya yang lumayan budget low budget capeng. Tapi setelah dari central, si ayang endudd ngajakin liat-liat dulu di toko ini. Benar saja, baru yang di melawai, model-modelnya sudah lebih unik daripada di Central.  Dari tokonya saja sudah silau, tapi perhiasannya lebih silau lagi meeennn....

Jadi bertanyalah kami ke si cici. Si Cici kasih liat contoh-contohnya. Harganya, yaaaah... untuk model yang saya coba tanyakan kalau pakai berlian sampai dua digit. Uwooww X_X

Untung si cici suruh kami ke Kaliem yang di blok M square, saya dan ayang endudd bilang oke lah agar bisa pergi dari toko itu.

We are trully jewelry amateur....

Toko 3: Singgalang, Blok M Square

Masih di hari yang sama, setelah berbuka puasa kami pergi ke toko emas singgalang yang ada di tepi salah satu pintu Blok M Square. Tujuannya tanya-tanya saja. Di toko ini, kata si uda sih harga emasnya Rp 365.000/gram (Hmmm, lebih murah ya daripada central), Rp 360.000/gram untuk emas kuning, dan kalau saya tidak salah ingat Rp. 350.000/gram untuk paladium. Saya coba tunjuk satu cincin bermata berlian 0.12 krat dan bertanya harganya jika cincin prianya palladium tanpa mata. Jreng jreng jreng.... hitungan si uda 8jutaan. Loh??

Tapi alhamdulillah di toko ini si uda cerita-cerita, kalau sebenarnya sayang beli paladium karena tidak bisa dijual. Si Uda merekomendasikan untuk beli cincin emas saja, di Singgalang jatuhnya Rp 700.000 satu cincin. Tapi perak katanya gampang korosi dan tergores?

Si Uda bilang emas juga bisa tergores. Kalau masalah keduanyai itu bisa diselesaikan dengan dipoles ulang. Jika dibandingkan dengan harga paladium yang hampir sama dengan emas putih, tetapi sama sekali tidak bisa dijual. Lebih baik membeli emas sekalian dengan konsekuensi tidak bisa dipakai oleh capeng pria.
Very good information Uda! Tapi maaf kami tidak beli di tempat Uda baik hati ini karena harganya yang jauh lebih tinggi dari Central.

Plan B (setelah mendapat pencerahan dari Uda baik hati):
Ce: Emas Putih
Co: Perak

Intermezzo
Di rumah, sempet ngobrol sama mama dan ditunjukkan cincin nikah mama dan papa. Cincin si mama kuning polos, kalau cincin si papa bertekstur gerigi yang tidak pernah dipake. Kata Mama, cincin nikah biasanya kan polos, tidak ada matanya. Pernah denger sih, tapi, kalau saya naksirnya sama yang ada mata-nya hajar saja! Biar semangat makenya, haha...


Toko 4 : Kenanga, Cikini Gold Center

 Keesokan harinya saya dan ayang endudd melanjjtkan petualangan kami ke Cikini Gold Center. Sebenarnya saya mengincar Toko Mas Suki, yang juga sering disebut-sebut di blog para capeng. Tapi sayang, kami tidak beruntung karena tokonya tutup dengan tulisan kira-kira "Toko Mas Suki akan kembali buka 10 Juli 2014" T_T

Ya sudah, lihat-lihat toko sekitar. Sayang sekali, saya itu orangnya segan sekali untuk mendatangi toko-toko yang tidak pernah saya dengar dari seputaran blog capeng. Kemudian saya melihatlah Toko Kenanga ini, yang pernah diulas oleh salah satu blogger capeng, mba diny ( untuk lebih jelas klik di sini ).

Saya coba tanya-tanya sama Cici dan Koko di toko ini. Saat liat model-model cincinnya, tidak begitu banyak. Tetapi cukup bagus juga modelnya (Ya tidak se"wah" Kaliem sih). But, Simple and Modern. I like it.

Pas kami lihat-lihat model-model cincin di Kenanga sini, ajaibnya si ayang endudd naksir sama cincin emas kuning berukiran tanpa mata. Kenapa ajaib? Jelas, si ayang endudd yang lempeng, bisa menunjuk suatu model cincin, aaaawwww *minta dicubit*
Anehnya saya pun jatuh hati karena bentuknya seperti mencerminkan kami: simple dan sederhana^^

Harganya? berikut rinciannya:
Emas : Rp 370.000/gram
Ongkos bikin: Rp. 850,000

Untuk bakal cincinnya ayang endudd, kami sudah mantab pakai perak yang harganya ajaib murahnya di toko ini. Insya Allah kita sudah mantab, dengan menghilangkan prasangka benar tidaknya si Cici baik hati bilang peraknya perak murni.

Masalahnya, yakin saya mau pakai emas kuning? Emas kuningnya sih bagus, tapi ayang endudd bagusnya pake putih. Kalau diganti emas putih, saya khawatir cincinnya tidak sebagus emas kuning. Kalau cincinnya ayang endudd dipoles warna emas? saya khawatir ga pantes, haha..... Maunya sih cincinnya kembaran sama ayang endudd, kan romantis :")

So....

Plan Final:
Ce: Nunggu cincin perak putihnya jadi, kalau putih oke, hajar emas putih. Kalau tidak oke, saya pindah haluan deh ke emas kuning
Co: Nunggu cincin perak jadi dulu. Kalau bagusan kuning, ya tinggal dikuningin saja.

Insya Allah kami sudah mantab di sini. Kami pun bayar DP 50%. Semoga cincin ini bisa mengantarkan kami membangun keluarga yang Sakinah, Mawadah, dan Warahmah kelak hingga maut memisahkan. Amiiin.....

Sena & Vani



No comments:

Post a Comment