Saya berhasil menyelamatkan (alias nge-DP) dua vendor sebelum BBM naik, yaaaay!!!!
Yang pertama penjahit baju akad saya. Bahan sudah di-beli sebenarnya dari september yang lalu di Mumbay Textile, Majestik. Bahannya, suka bingiiiiiiiitts. Cantik, tile putih tulang dengan motif bunganya banyak trus di polosannya juga ada motif-motifnya gituuu.... Untuk bahan bustiernya, sengaja ga cari yang putih bangeeet biar ga kaku gitu, tapi kok ya jadi agak ragu ya, bakal jadi kayak baju akad ga ya nantiiii, haha..... Ga tau deh nanti kalo jadi kebayanya gimana, qkqkqk
Penampakannya begini niiiih <3
Untuk penjahit, saya obok-obok femaile daily forum, trus blog-blog capeng, kok ternyata mahal yaaaa.... Macem Q*M di Pasar Sunan Giri katanya mulai 2jutaan, tapi antrinya ga manusiawi dan harus berkali-kali fitting. Kalau penjahit-penjahit ternama, ga usah ditanya lah, diatas 10 juta.
Ya sudah, saya cari sekitaran ciledug saja, awalnya cari di sepanjang jl H. Mencong (Jl. Cipto Mangunkusumo). Untuk aplikasi & payet sebagian saja (Hanya bagian leher dan tepi setelah kancing), Di Zo*l Boutique dihargai 1.85juta. Terus di pengkolan ada tempat jahit kecil, tapi kok ya bagus ya yang dipajang, dikasih harga 1.35juta dan si Ibunya berani challenge untuk penjahit lain untuk buat payetnya sampe naik tinggi sebunga seperti di gambar atas :p
Terus saya coba ke Ulujami saja yang sudah cukup masyur di dunia perjahitan. Si Ibunya jawab sekenanya, katanya bisa 1 juta, bisa juga 1.5juta nanti tinggal payetannya menyesuaikan. Lha?hahaha... Waktu pengerjaan cukup lama, 1.5 bulan. Tapi 1.5 bulan pun selesainya akhir desember dong? Bingung deh, apa balik lagi aja bulan desember. Tapi kemudian saya bilang ke si mamah "Mah, sekarang aja lah, takut BBM naik". Akhirnya dengan pertimbangan penjahit di Ulujami ini terlihat lebih profesional, kita ambil di sini deh^o^"
Selain penjahit, saya juga sudah deal undangan low. Jadi dulu pas saya cuti terakhir, saya sempet survei ke Pasar Tebet sama si babeh. Langsung cuusssn cari dan liat-liat di Putra Karya, eh, dilalah ada model yang babeh taksir. Nego-nego-nego sama si Mbak Nur harganya jadi Rp 7,000 untuk 600buah. Terus pulang deh karena masih lama kan yaaa....
Eh, seminggu yang lalu denger desas-desus BBM bakal naik cuuuuy..... Saya bela-belain pulang tuh habis Rafting hari Sabtu. Berpetualang ke Pasar Tebet dianterin sama si Pana, hantam-hantaman sama ibu-ibu yang habis pulang dari Pasar Tanah Abang di Commuter Line (Psssst.... sumpah deh, ibu-ibu penumpang KRL jurusan Tanah Abang - Serpong beringas banget >_<). Alhamdulillah masih dikasih Rp 7,000. Mbuh deh kalau toko tetangga ada yang lebih murah, ga mau tauuuuu, hahaha.....
Penampakannya yang ungu ya, ukuran lumayan kok 16 x 23, warna antara ungu atau pink
BBM sudah naik, masih ada beberapa vendor dan barang yang belum terbeli untuk urusan perdendongan ini. Tapi bismillahirrahmanirrahiim, semoga budgetnya tidak membengkak yaaa, amiiiin :)
Wednesday, November 19, 2014
Sunday, October 26, 2014
Putar Haluan: Alienco Photography
Merujuk kepada kegalauan foto video di postingan sebelumnya , akhirnya saya memantapkan hati ke pilihan yang menurut saya sebelumnya tidak rasional, yaitu "Ganti Vendor". Akhirnya keinginan mengalahkan budget ya, haha....
Di approve babeh? Saya memohonnya ke babeh adalah dengan memberlakukan syarat dan ketentuan (Cielah macem iklan promo). Jadi dealnya saya pake uang sendiri dan berjanji ini terakhir kalinya upgrade (setelah sebelumnya saya upgrade perias). Mudah-mudahan udah ga ada lagi kegalauan ke depannya ya Allah, amiiin >_<
Alhamdulillah sih nemu review tentang Alienco ya. Semuanya review positif, jadi saya coba minta penawaran harga yang mana ternyata paket foto videonya mulai 8jutaan. Saya sendiri akhirnya mengambil keputusan setelah melihat kemungkinan ketersediaan dana bersih (setelah dikurangi rencana subsidi ke kanjeng mami 25%, biaya honeymoon, dan biaya keperluan rumah tangga dasar). Insya Allah dengan mode penghematan selama 5 bulan ke depan, bisa dicover lah ya, hahaha... Ya sudah sekalian saja daripada saya ambil vendor khusus candid, which is saya harus mengkoordinasikan dua vendor, putar haluan saja :p
Insya Allah vendor pilihan (dengan pengorbanan) saya ini bisa memenuhi ekspektasi saya ya, amiiiin!!!!!
Berikut beberapa contoh hasil tangkapan lensa dari tim Alienco.
Bismillahirrahmanirrahiim, saya deal dengan Alienco :)
Vendor information:
Alienco Photography
web: www.alienco.net
facebook: AliencoPhotography
email: alienco.photography@gmail.com
Saturday, October 4, 2014
Galau Foto Video
Pada post saya sebelumnya di sini , saya sudah menyinggung sedikit mengenai kegalauan vendor foto. Saya ingin sekali hasil yang oke karena dokumentasi itu everlasting, bahkan dapat membuat momen terlihat lebih indah dari kenyataannya (apa sih?) . Namun, seperti yang pernah saya singgung sebelumnya, take out dari paket chikal hanya mengurangi Rp 2juta saja. Angka ini betul-betul tidak masuk akal bagi saya, karena rata-rata price list video saja sudah di atas Rp 4juta. Charge gedung untuk penggunaan foto video non-rekanan pun Rp 1.2juta. Gila.
Saya mau sharing beberapa alternatif kegalauan saya. Mari kita lihat satu persatu.
1. Menggunakan original vendor paket catering (Additional damage: 0)
Chikal menggunakan "Republik Gambar" atau "Art of U Photography" sebagai rekanannya. Yang di dapat dari paket liputan foto 1 fotografer, liputan video 1 videografer, album 20x30 2 buah, dan mini studio. Saya sendiri sudah survey ke kantornya di Mall MGK, Kemayoran. Hasilnya? Standard lah ya, jelek sih ngga. Cuma berasa kurang spesial aja gitu, kalo menurut saya "Emotionless". Kekurangan lainnya adalah kita tidak bisa memilih foto yang akan dimasukkan ke album maupun lagu yang akan digunakan di video.
2. Upgrade original vendor paket catering (Additional damage: Rp 2.8juta)
Saya kurang begitu jelas jika upgrade dapat apa saja. Saat kita tanya mengenai pemilihan foto, mbaknya cuma bilang, kalau mau pilih foto dan lagu tidak bisa kecuali upgrade dengan charge tambahan Rp 2.8juta. Tetapi saat saya dan babeh melihat contoh videonya, si babeh ngotot mau musiknya gamelan. Kata mbaknya sih bisa, tetapi nanti request pada saat dikonfirmasi oleh pihak Republik Gambar menjelang acara.
3. Ganti vendor (Additional damage : >Rp 9,5 Juta)
Berdasarkan beberapa price list dari vendor-vendor foto video oke di dunia perkewongan (Kon-tiki, Lightbrush, OWMO, Daily Photo, Alienco, etc), minimal saya harus merogoh tambahan 9,5juta untuk mengganti vendor. Nyesek ya?
4. Tambahan vendor candid (Additional damage : >4juta)
Ini menurut saya yang agak rasional. Mengapa candid? ya karena fotografer dari chikal fokusnya cuma ke pengantinnya saja karena cuma 1. Kalau tidak salah tambahan fotografer ada di paket upgrade ya, tapi karena "emotion"-nya kurang dapat, saya prefer cari vendor lain.Untuk video saya rasa tidak masalah. Saya bukan orang yang fanatik mesti ada video clip atau cinematic. Saya lebih cenderung ke penikmat "gambar". Sayang kalau saya misalnya ambil paket cinematic, kemudian saya menghilangkan softfilenya.
Saya sendiri masih galau whether any additional damage is worth?
Masalahnya, pihak keluarga sangat berkeberatan untuk penambahan biaya, karena estimasi budget hingga H-6 bulan ini sudah membengkak 20% dari budget awal T^T
Jikalaupun saya mau ambil keputusan yang menimbulkan additional damage saya harus menggunakan uang sendiri karena tidak tega lagi membebani orang tua :'(
Itu pun tanggapannya masih tidak enak dari pihak orang tua, sedihnya.
Saya pikirkan dulu lah pelan-pelan. Cukup stress juga masalah ini, karena masalahnya ngga ada yang support saya meskipun saya sudah mengusulkan menggunakan dana sendiri. Dari masalah ini, saya belajar salah satu hal yang membuat stres mengurusi pernikahan adalah menyelaraskan keinginan dengan budget.
Happy stress lah yaaa, hahaa
Monday, September 29, 2014
[Update Progress] Setengah Tahun lagi ^o^
6 Bulan lagi, woow....
Bulan september ini saya lumayan produktif loh, padahal si ayang endudd sudah cabut ke pedalaman :p
Yuk mari kita update progressnya.
Venue: Wanita Patra Simprug
Catering & Dekorasi: Chikal Primarasa
Rias Pengantin: Sanggar Chikal (Rias: Mba Mila Dewi)
Foto Video: Republik gambar (Rekanan Chikal), tapi lagi galau
Entertainment : Gamelan
Wedding Organizer: Anggita Wedding
Baju Akad + Seragam : Mumbay Textile Majestik
Tema: apa ya? blontang blonteng, Jawa Nano-nano kali yaaa :p
Kenapa saya galau di foto video? jujur seperti WO kemarin saya menomorsekiankan foto video. Foto Video saya pikir asal ada aja. Even, ketika calon WO saya menawarkan jasa fotografi, saya tidak begitu menyimak. Why? So simple: to save budget, wedding package is best solution. Take out means increase expenses X_x
But what make me change my conventional thought? Karena yang profesional tidak bisa bohong >_<
Ternyata saya yang awam fotografi pun kok ya sayangnya bisa sadar gitu. Saya coba lihat-lihat hasil tangkapan kamera vendor-vendor favorit para capeng macem lightbrush, OWMO, dan Kon-tiki. Ngecess cyiiin...... Seketika menyadari, photo is everlasting. Pas liatin hasil lightbrush ke si babeh juga doi langsung ngecess liatnya. Tapi kalau take out paket chikal kurangnya cuma 2 juta yang berarti juga bakalan out of budget 10~15 juta. Seandainya duit tinggal nyabut dari pohon ToT
Satu lagi yang mau saya review. Yaitu tema. Sudah fakta kalau kreativitas saya sangat amat kurang. Opini orang lain begitu kuat mempengaruhi saya (yang ternyata keluarga juga). Pada umumnya, para capeng akan menentukan tema warna, misal: Merah gold, Choco Gold, Royal blue, Lemon Lime, etc. Ketika misalnya merah gold dipilih, maka warna busana pengantin, among tamu, penjaga tamu hingga dekorasi pun menyesuaikan menjadi nuansa merah gold juga. Saya? rencananya begitu saudara-saudara. Rencananya saya pakai tema sejuta umat, merah gold. Secara untuk busana pengantin, saya rencana pakai adat solo basahan keprabon dengan bolero maroon, Patra simprug pun sangat foto genik dengan merah gold.
Tetapi, ada masukan dari seorang WO (kemarin menjadi kandidat WO saya) yang intinya menyarankan untuk mencoba bermain warna. Menurutnya warna senada di foto akan menyebabkan kurang menonjolnya si pengantin. Dampaknya? Si babeh pun bertitah: Dekor jangan merah, busana orang tua jangan merah atau senada, busana among tamu jangan merah atau senada. Oke, let's take the risk and see the result, Lol.
Sekian dulu ya, besok masih mau melanjutkan produktivitas mengunjungi republik gambar dan survey undangan. Semangat!! 6months left to be Mrs Pradana ^o^
Bulan september ini saya lumayan produktif loh, padahal si ayang endudd sudah cabut ke pedalaman :p
Yuk mari kita update progressnya.
Venue: Wanita Patra Simprug
Catering & Dekorasi: Chikal Primarasa
Rias Pengantin: Sanggar Chikal (Rias: Mba Mila Dewi)
Foto Video: Republik gambar (Rekanan Chikal), tapi lagi galau
Entertainment : Gamelan
Wedding Organizer: Anggita Wedding
Baju Akad + Seragam : Mumbay Textile Majestik
Tema: apa ya? blontang blonteng, Jawa Nano-nano kali yaaa :p
Kenapa saya galau di foto video? jujur seperti WO kemarin saya menomorsekiankan foto video. Foto Video saya pikir asal ada aja. Even, ketika calon WO saya menawarkan jasa fotografi, saya tidak begitu menyimak. Why? So simple: to save budget, wedding package is best solution. Take out means increase expenses X_x
But what make me change my conventional thought? Karena yang profesional tidak bisa bohong >_<
Ternyata saya yang awam fotografi pun kok ya sayangnya bisa sadar gitu. Saya coba lihat-lihat hasil tangkapan kamera vendor-vendor favorit para capeng macem lightbrush, OWMO, dan Kon-tiki. Ngecess cyiiin...... Seketika menyadari, photo is everlasting. Pas liatin hasil lightbrush ke si babeh juga doi langsung ngecess liatnya. Tapi kalau take out paket chikal kurangnya cuma 2 juta yang berarti juga bakalan out of budget 10~15 juta. Seandainya duit tinggal nyabut dari pohon ToT
Satu lagi yang mau saya review. Yaitu tema. Sudah fakta kalau kreativitas saya sangat amat kurang. Opini orang lain begitu kuat mempengaruhi saya (yang ternyata keluarga juga). Pada umumnya, para capeng akan menentukan tema warna, misal: Merah gold, Choco Gold, Royal blue, Lemon Lime, etc. Ketika misalnya merah gold dipilih, maka warna busana pengantin, among tamu, penjaga tamu hingga dekorasi pun menyesuaikan menjadi nuansa merah gold juga. Saya? rencananya begitu saudara-saudara. Rencananya saya pakai tema sejuta umat, merah gold. Secara untuk busana pengantin, saya rencana pakai adat solo basahan keprabon dengan bolero maroon, Patra simprug pun sangat foto genik dengan merah gold.
Tetapi, ada masukan dari seorang WO (kemarin menjadi kandidat WO saya) yang intinya menyarankan untuk mencoba bermain warna. Menurutnya warna senada di foto akan menyebabkan kurang menonjolnya si pengantin. Dampaknya? Si babeh pun bertitah: Dekor jangan merah, busana orang tua jangan merah atau senada, busana among tamu jangan merah atau senada. Oke, let's take the risk and see the result, Lol.
Sekian dulu ya, besok masih mau melanjutkan produktivitas mengunjungi republik gambar dan survey undangan. Semangat!! 6months left to be Mrs Pradana ^o^
Wednesday, September 10, 2014
Pusingnya cari WO @_@
Sebenarnya dari awal pikiran saya Wedding Organizer (WO) itu di urutan ke sekian. Tapi semuanya berubah ketika negara api menyerang #loh #l3baY #abaikan
Sindrom capeng kebelet nikah kayaknya udah menggerogoti pikiran saya ya. Gejala yang paling dirasakan adalah hilangnya konsentrasi ketika melakukan pekerjaan lain. Intensitas saya mengurusi (boro-boro) atau mikirin urusan perkewongan makin meningkat. Iseng-iseng bukain instagram MUA2, terus tanya ke ayang endudd, kalo baju nikahnya dodotan bolero gimana. Saya tunjukkin deh fotonya kayak di bawah ini.
Saya: "Yang,, kalo baju mantennya basahan gini mau gak?"
Ayang endudd : "Baguss. Senanya jadi kelihatan gagah, hehe...."
Pastinya, ayang endudd bakal kelihatan tambah guede. Tapi ya bener sih, kalo dodotan gitu saya lihat bagus kok dipake sama yang tipe badannya kayak ayang endudd. Cuma ya ga dodotan juga kaleee, gue kan gampang masuk angin T^T
Trus saya tanya si babeh setuju atau nggak, soalnya si babeh yang nolak permintaan saya untuk pake beludru hitam karena jatuhnya mati di foto sama gebyok klasik. Eh, katanya boleh, terus beliau berpesan untuk pakai WO saja dan menyuruh saya untuk menghubungi WO yang pernah dipakai kakak sepupu saya.
Kalo saya sendiri sih setuju banget pake WO. Cuma untuk menghemat, mungkin WOnya ya cuma nangani hari H-nya saja. Jadi bukan Wedding Planner ya friends :)
Saya coba googling, tapi tidak ketemu sama sekali di dunia perinternetan dooong. Kenapa si babeh kayak pake kacamata kuda mau pake WO ini? Si babeh kebetulan cuma punya dua referensi WO, yang satu WOnya "mengakomodasi" keinginan keluarga, yang satunya lagi WOnya jalan sendiri. Ya istilahnya si babeh tuh udah sreg buangettt sama WO ini. Saya bertanya lah kepada Adiknya kakak sepupu saya it (Ya, kakak sepupu juga sih), karena doi juga pake WO ini untuk acaranya tahun depan.
Singkat kata, kakak sepupu2 saya ini kasih gambaran WOnya. Katanya tarifnya 25juta (Whottt?) dan jika kita cari vendor sendiri tarifnya 30an juta #pingsan. Tapi ya saya akhirnya minta kontaknya saja, mau bertanya langsung. Sembari saya googling untuk cari referensi WO lain untuk bombardir minta penawaran harga ;p
Jujur ya, kalau WO, saya buta banget. Hasil dari blog alumnus dan para capeng tidak begitu membantu. Review dari mereka tidak sebanyak review tentang catering, MUA, dekor, dan lain-lain. Saya juga tidak tahu menahu lingkup kerjanya WO itu ngapain aja karena mereka itu pure service. Kata salah satu sahabat saya yang akan menikah November ini, cari WO itu memang susah karena kita tidak akan tahu kualitasnya sebelum bekerja sama dengan mereka karena produk mereka tidak kasat mata.
Oke, back to topic. Setelah saya memborbardir beberapa WO dengan permintaan harga saya. Beberapa menanggapinya. Saya tertarik dengan beberapa diantaranya, tapi ya kendalanya saya masih buta banget mengenai perWOan ini. Kelihatannya harus ngobrol2 lebih jauh lagi. Tidak seperti catering yang bisa minta Test Food atau MUA yang hasilnya kelihatan di instagram yaaaa @_@
Oke, sekian dulu ceritanya. WOnya apa aja? Humm, saya masih belum merasa memiliki kapabilitas untuk mereviewnya. Saya sendiri masih dalam taraf awal mempelajari penawarannya. Insya Allah, mudah-mudahan mood menulis saya masih ada, akan saya bahas suatu hari nanti ya.
Semangat!!!
Sindrom capeng kebelet nikah kayaknya udah menggerogoti pikiran saya ya. Gejala yang paling dirasakan adalah hilangnya konsentrasi ketika melakukan pekerjaan lain. Intensitas saya mengurusi (boro-boro) atau mikirin urusan perkewongan makin meningkat. Iseng-iseng bukain instagram MUA2, terus tanya ke ayang endudd, kalo baju nikahnya dodotan bolero gimana. Saya tunjukkin deh fotonya kayak di bawah ini.
Saya: "Yang,, kalo baju mantennya basahan gini mau gak?"
Ayang endudd : "Baguss. Senanya jadi kelihatan gagah, hehe...."
Pastinya, ayang endudd bakal kelihatan tambah guede. Tapi ya bener sih, kalo dodotan gitu saya lihat bagus kok dipake sama yang tipe badannya kayak ayang endudd. Cuma ya ga dodotan juga kaleee, gue kan gampang masuk angin T^T
Trus saya tanya si babeh setuju atau nggak, soalnya si babeh yang nolak permintaan saya untuk pake beludru hitam karena jatuhnya mati di foto sama gebyok klasik. Eh, katanya boleh, terus beliau berpesan untuk pakai WO saja dan menyuruh saya untuk menghubungi WO yang pernah dipakai kakak sepupu saya.
Kalo saya sendiri sih setuju banget pake WO. Cuma untuk menghemat, mungkin WOnya ya cuma nangani hari H-nya saja. Jadi bukan Wedding Planner ya friends :)
Saya coba googling, tapi tidak ketemu sama sekali di dunia perinternetan dooong. Kenapa si babeh kayak pake kacamata kuda mau pake WO ini? Si babeh kebetulan cuma punya dua referensi WO, yang satu WOnya "mengakomodasi" keinginan keluarga, yang satunya lagi WOnya jalan sendiri. Ya istilahnya si babeh tuh udah sreg buangettt sama WO ini. Saya bertanya lah kepada Adiknya kakak sepupu saya it (Ya, kakak sepupu juga sih), karena doi juga pake WO ini untuk acaranya tahun depan.
Singkat kata, kakak sepupu2 saya ini kasih gambaran WOnya. Katanya tarifnya 25juta (Whottt?) dan jika kita cari vendor sendiri tarifnya 30an juta #pingsan. Tapi ya saya akhirnya minta kontaknya saja, mau bertanya langsung. Sembari saya googling untuk cari referensi WO lain untuk bombardir minta penawaran harga ;p
Jujur ya, kalau WO, saya buta banget. Hasil dari blog alumnus dan para capeng tidak begitu membantu. Review dari mereka tidak sebanyak review tentang catering, MUA, dekor, dan lain-lain. Saya juga tidak tahu menahu lingkup kerjanya WO itu ngapain aja karena mereka itu pure service. Kata salah satu sahabat saya yang akan menikah November ini, cari WO itu memang susah karena kita tidak akan tahu kualitasnya sebelum bekerja sama dengan mereka karena produk mereka tidak kasat mata.
Oke, back to topic. Setelah saya memborbardir beberapa WO dengan permintaan harga saya. Beberapa menanggapinya. Saya tertarik dengan beberapa diantaranya, tapi ya kendalanya saya masih buta banget mengenai perWOan ini. Kelihatannya harus ngobrol2 lebih jauh lagi. Tidak seperti catering yang bisa minta Test Food atau MUA yang hasilnya kelihatan di instagram yaaaa @_@
Oke, sekian dulu ceritanya. WOnya apa aja? Humm, saya masih belum merasa memiliki kapabilitas untuk mereviewnya. Saya sendiri masih dalam taraf awal mempelajari penawarannya. Insya Allah, mudah-mudahan mood menulis saya masih ada, akan saya bahas suatu hari nanti ya.
Semangat!!!
Wednesday, September 3, 2014
Happy 4th Anniversary 3 September ^o^
Tumben kan saya nulis happy anniversary? Is there anything special?
Yap!! Hopefully, this is the last time we celebrate our dating anniversary^^
Insya Allah, tahun depan punya anniversary yang lain, accieeeeeh.....
Okaiii,, pertama-tama, cek foto ini dulu yaaa.....
Pre-wed? Nope.
This is Pre-date. Yap, foto ini diambil sebelum kita mulai ngedate. Kok bisa pegangan tangan yaaa?
Ini foto diambil oleh Mas Kris, sebagai rekan KKN kita. Ceritanya sih kita lagi jalan2 bertiga tambah adek2 desa. Trus pas lagi jalan di sawah, main-main ambil foto begini... eeeh,, beberapa minggu kemudian malah jadian ;p
Jadiannya saya nggak mau cerita ah. Ngga ada manis ala romantisnya sama sekali, hahahaa.... Bocoran aja ya, si ayang endudd kebakaran jenggot tuh dulu pernyataannya -__-a
Nah, selama 4 tahun ini, hubungan saya dan ayang endudd kebanyakan LDRnya alias kalau kata salah seorang teman "Cinta-ku berat di ongkos". Baru satu bulan jadian, sudah berpisah jarak, pulau, negara dan waktu selama 5 Bulan. Dilanjut satu semester bareng-bareng di Jogja, terus lanjut lagi satu tahun Jogja-Jakarta, setahun lebih Cilegon - Kalimantan, setengah tahun Cilegon-Jakarta, dan bulan depan?? Cilegon dan luar jawa lagiiii T^T
Sepertinya LDR ini akan terus berlanjut bahkan sampai setelah menikah nanti. Nantinya gimana? Humm,, disimpen aja, saya tidak mau suudzon dulu :p
Akhir kata, mari kita counting : H - 7 Months
Semoga lancar persiapannya, amiiin >_<
Yap!! Hopefully, this is the last time we celebrate our dating anniversary^^
Insya Allah, tahun depan punya anniversary yang lain, accieeeeeh.....
Okaiii,, pertama-tama, cek foto ini dulu yaaa.....
Pre-wed? Nope.
This is Pre-date. Yap, foto ini diambil sebelum kita mulai ngedate. Kok bisa pegangan tangan yaaa?
Ini foto diambil oleh Mas Kris, sebagai rekan KKN kita. Ceritanya sih kita lagi jalan2 bertiga tambah adek2 desa. Trus pas lagi jalan di sawah, main-main ambil foto begini... eeeh,, beberapa minggu kemudian malah jadian ;p
Jadiannya saya nggak mau cerita ah. Ngga ada manis ala romantisnya sama sekali, hahahaa.... Bocoran aja ya, si ayang endudd kebakaran jenggot tuh dulu pernyataannya -__-a
Nah, selama 4 tahun ini, hubungan saya dan ayang endudd kebanyakan LDRnya alias kalau kata salah seorang teman "Cinta-ku berat di ongkos". Baru satu bulan jadian, sudah berpisah jarak, pulau, negara dan waktu selama 5 Bulan. Dilanjut satu semester bareng-bareng di Jogja, terus lanjut lagi satu tahun Jogja-Jakarta, setahun lebih Cilegon - Kalimantan, setengah tahun Cilegon-Jakarta, dan bulan depan?? Cilegon dan luar jawa lagiiii T^T
Sepertinya LDR ini akan terus berlanjut bahkan sampai setelah menikah nanti. Nantinya gimana? Humm,, disimpen aja, saya tidak mau suudzon dulu :p
Akhir kata, mari kita counting : H - 7 Months
Semoga lancar persiapannya, amiiin >_<
Monday, August 11, 2014
Cap cip cup CATERING kunCUP!!!!
Seperti judulnya, tulisan kali ini mengulas tentang CATERING^^
Untuk catering, dari awal saya sudah manteb untuk pake catering yang bisa menyediakan dekor, foto video, entertainment, rias, pokoknya hampir semuanya!
Alasan? tentunya EFISIENSI dari segi kepraktisan maupun biaya.
Nikah itu mahal saudara-saudara, berhubung saya keturunan dari Pegawai Negeri (si Babe malah sudah "pensiunan"), budget menikah itu harus pake motto "Tekan yang bisa ditekan" itu aja masih 3 digit T^T
Pakai duit sendiri? Nikahnya diundur sampe lebaran monyet doooong :p
Oke, back to topic....
Dari hasil browsing-browsing dan rekanan dari Pertamina Simprug... saya mengirimkan beberapa permohonan harga. Dari sekian catering yang membalas, terpilihlah tiga penawaran terendah: Chikal, Tidar dan Puspita Sawargi. Namun, saya hanya datang ke testfood Puspita Sawargi dan Chikal saja. Berikut pengalaman test food saya:
1. Puspita Sawargi
Pertama kali dateng TF sama ayang endudd di Balai Sudirman, gedungnya aja sudah wow (jelas, kelasnya juga kelas atas). Berikut kesan kami:
- Rasa: Relatif oke, tetapi sayang chocolate meltednya rasa garam (Asin)
- Dekor : Superb
Berikut cuplikan gambar-gambarnya:
Sebenarnya setelah itu, saya datang ke nikahan teman saya yang menggunakan PS juga di Manggala Wanabakti. Bareng orang tua saya. Cuma mungkin faktor pilihan makanannya atau mungkin memang pas PS lagi ga stabil kali ya, orang tua saya tidak terkesan dengan makanannya yang "manis"
Berikut cuplikan gambar nikahan teman saya
2. Chikal
TF di chikal juga kira-kira sudah 2 kali. Sebelumnya saya TF di ..... (Waduh, sampai lupa nama tempatnya ToT : pokoknya gedung kementrian yang di depan kalibata city)
Di sana perginya berduaan dengan kembaran saya. Di sana, kesan makanannya yah lumayan lah, tapi yang waktu itu sangat berkesan itu empal baladonya yang enaknya luar biasooooooooo!!
Terus setelah itu, saya minta chikal untuk minta undangan jika ada TF di Pertamina Simprug. Kesannya? Enaknya kalo menurut aku masih lumayan laaaaah.... Memang harganya jauh dibandingkan PS, bedanya bisa sampai 20 juta, tapi porsi makanan gubugannya lebih banyak looow.....
Berikut cuplikan TF di gedung pertamina simprug
Untuk Tidar? Saya pernah juga minta Price listnya, overall masih di bawah PS. Untuk Makanan, saya mencoba di nikahan teman saya, rasanya enak. Tetapi untuk harga yang sedikit lebih mahal daripada Chikal tetapi yang didapat lebih sedikit, saya tidak menfollow up lagi ke pihak Tidar.
Kesimpulannya, menimbang Babe yang sudah tidak approve PS, jadi saya ambil Chikal. Alhamdulillah juga tadi sudah bayar tanda jadi. Sebenarnya DPnya 10%, tetapi DPnya bisa dilunasi hingga bulan Januari nanti.
Jadinya, saya hanya bayar 5juta saja untuk tanda jadinya. Alhamdulillah ya^^
Sebuah progress lagi menuju Maret 2015, semoga dilancarkan persiapannya, amiiin :)
Untuk catering, dari awal saya sudah manteb untuk pake catering yang bisa menyediakan dekor, foto video, entertainment, rias, pokoknya hampir semuanya!
Alasan? tentunya EFISIENSI dari segi kepraktisan maupun biaya.
Nikah itu mahal saudara-saudara, berhubung saya keturunan dari Pegawai Negeri (si Babe malah sudah "pensiunan"), budget menikah itu harus pake motto "Tekan yang bisa ditekan" itu aja masih 3 digit T^T
Pakai duit sendiri? Nikahnya diundur sampe lebaran monyet doooong :p
Oke, back to topic....
Dari hasil browsing-browsing dan rekanan dari Pertamina Simprug... saya mengirimkan beberapa permohonan harga. Dari sekian catering yang membalas, terpilihlah tiga penawaran terendah: Chikal, Tidar dan Puspita Sawargi. Namun, saya hanya datang ke testfood Puspita Sawargi dan Chikal saja. Berikut pengalaman test food saya:
1. Puspita Sawargi
Pertama kali dateng TF sama ayang endudd di Balai Sudirman, gedungnya aja sudah wow (jelas, kelasnya juga kelas atas). Berikut kesan kami:
- Rasa: Relatif oke, tetapi sayang chocolate meltednya rasa garam (Asin)
- Dekor : Superb
Berikut cuplikan gambar-gambarnya:
menu test food |
Sebenarnya setelah itu, saya datang ke nikahan teman saya yang menggunakan PS juga di Manggala Wanabakti. Bareng orang tua saya. Cuma mungkin faktor pilihan makanannya atau mungkin memang pas PS lagi ga stabil kali ya, orang tua saya tidak terkesan dengan makanannya yang "manis"
Berikut cuplikan gambar nikahan teman saya
2. Chikal
TF di chikal juga kira-kira sudah 2 kali. Sebelumnya saya TF di ..... (Waduh, sampai lupa nama tempatnya ToT : pokoknya gedung kementrian yang di depan kalibata city)
Di sana perginya berduaan dengan kembaran saya. Di sana, kesan makanannya yah lumayan lah, tapi yang waktu itu sangat berkesan itu empal baladonya yang enaknya luar biasooooooooo!!
Terus setelah itu, saya minta chikal untuk minta undangan jika ada TF di Pertamina Simprug. Kesannya? Enaknya kalo menurut aku masih lumayan laaaaah.... Memang harganya jauh dibandingkan PS, bedanya bisa sampai 20 juta, tapi porsi makanan gubugannya lebih banyak looow.....
Berikut cuplikan TF di gedung pertamina simprug
lokasi test food |
Untuk Tidar? Saya pernah juga minta Price listnya, overall masih di bawah PS. Untuk Makanan, saya mencoba di nikahan teman saya, rasanya enak. Tetapi untuk harga yang sedikit lebih mahal daripada Chikal tetapi yang didapat lebih sedikit, saya tidak menfollow up lagi ke pihak Tidar.
Kesimpulannya, menimbang Babe yang sudah tidak approve PS, jadi saya ambil Chikal. Alhamdulillah juga tadi sudah bayar tanda jadi. Sebenarnya DPnya 10%, tetapi DPnya bisa dilunasi hingga bulan Januari nanti.
Jadinya, saya hanya bayar 5juta saja untuk tanda jadinya. Alhamdulillah ya^^
Sebuah progress lagi menuju Maret 2015, semoga dilancarkan persiapannya, amiiin :)
Labels:
capeng,
catering pernikahan,
chikal catering,
chikal primarasa
Tuesday, July 8, 2014
H-9M: the "O" thing
O itu bulat,
bulat seperti..... cincin!
Sudah pesan dooooooonggg \\(^o^)//
Masih lama ya, tapi, alhamdulillah sekarang sudah mulai bersyukur. Semua ada hikmahnya. Coba kalau kemarin tetap maksa maju di 2014, pasti kepentok sama ayang endudd lagi masa miris di kantor baru (Penghasilan minim sebagai trainee). Alhamdulillah.
Setelah bulan September, ayang endudd bakalan OJT off-site. Artinya, saya akan mulai menjadi single fighter untuk mengurusi perkewongan ini karena si ayang endudd bakalan susah ke Jakarta lagi. Alhamdulillahnya, si ayang endudd lagi ada rezeki dari mantan kantornya yang baik hati, terus ditawarin beli si Onya sekarang deh.
Plan A:
Ce: Emas Putih
Co: Paladium
Saya dan ayang endudd tidak mencari-cari model (order customize) karena kami khawatir hasilnya tidak cocok untuk jari kami. Jadi plannya ya tunjuk langsung model dan coba di jari kami.
Oke, the adventure of jewelry amaterus pun dimulai....
Toko 1 : Central, Melawai Plaza
Dari seantero blog capeng sih toko ini recomendded banget dibandingkan toko depannya yang luar biasa terkenalnya bagi para capeng.
Di toko ini saya dan ayang endudd sempat tanya-tanya sebuah cincin emas putih dengan satu berlian 0.09 krat dan dua berlian yang masing-masingnya 0.02krat. Sayang kata Uda-nya paladium itu agak mahal. Harganya sekitar 2jutaan (kalau saya tidak salah lihat kalkulator si uda, Rp 2,5juta). Total yang ditawarkan 6,6Juta. Oh iya, si Uda kasih informasi harga emas kala itu Rp 380.000/gram.
Lihat model lain yang ada list rose goldnya bermata satu unik banget. Tapi, si ayang endudd ngga bagus makenya dengan kulit cokelatnya itu, haha... Bye bye deh.....
Oh iya, di toko ini saya dapat informasi kalau campurannya paladium itu perak, bukan emas putih. Jadi buat capeng pria muslim yang menghindari emas, paladium bisa dijadikan alternatif cincin nikah.
Karena saya belum begitu sreg dengan cincin di toko ini, kami putuskan untuk lihat-lihat yang lain dahulu.
Toko 2: Kaliem, Melawai Plaza
Dari awal saya tidak berminat ke toko ini karena sudah dengar kabar harganya yang lumayan budget low budget capeng. Tapi setelah dari central, si ayang endudd ngajakin liat-liat dulu di toko ini. Benar saja, baru yang di melawai, model-modelnya sudah lebih unik daripada di Central. Dari tokonya saja sudah silau, tapi perhiasannya lebih silau lagi meeennn....
Jadi bertanyalah kami ke si cici. Si Cici kasih liat contoh-contohnya. Harganya, yaaaah... untuk model yang saya coba tanyakan kalau pakai berlian sampai dua digit. Uwooww X_X
Untung si cici suruh kami ke Kaliem yang di blok M square, saya dan ayang endudd bilang oke lah agar bisa pergi dari toko itu.
We are trully jewelry amateur....
Toko 3: Singgalang, Blok M Square
Masih di hari yang sama, setelah berbuka puasa kami pergi ke toko emas singgalang yang ada di tepi salah satu pintu Blok M Square. Tujuannya tanya-tanya saja. Di toko ini, kata si uda sih harga emasnya Rp 365.000/gram (Hmmm, lebih murah ya daripada central), Rp 360.000/gram untuk emas kuning, dan kalau saya tidak salah ingat Rp. 350.000/gram untuk paladium. Saya coba tunjuk satu cincin bermata berlian 0.12 krat dan bertanya harganya jika cincin prianya palladium tanpa mata. Jreng jreng jreng.... hitungan si uda 8jutaan. Loh??
Tapi alhamdulillah di toko ini si uda cerita-cerita, kalau sebenarnya sayang beli paladium karena tidak bisa dijual. Si Uda merekomendasikan untuk beli cincin emas saja, di Singgalang jatuhnya Rp 700.000 satu cincin. Tapi perak katanya gampang korosi dan tergores?
Si Uda bilang emas juga bisa tergores. Kalau masalah keduanyai itu bisa diselesaikan dengan dipoles ulang. Jika dibandingkan dengan harga paladium yang hampir sama dengan emas putih, tetapi sama sekali tidak bisa dijual. Lebih baik membeli emas sekalian dengan konsekuensi tidak bisa dipakai oleh capeng pria.
Very good information Uda! Tapi maaf kami tidak beli di tempat Uda baik hati ini karena harganya yang jauh lebih tinggi dari Central.
Plan B (setelah mendapat pencerahan dari Uda baik hati):
Ce: Emas Putih
Co: Perak
Intermezzo
Di rumah, sempet ngobrol sama mama dan ditunjukkan cincin nikah mama dan papa. Cincin si mama kuning polos, kalau cincin si papa bertekstur gerigi yang tidak pernah dipake. Kata Mama, cincin nikah biasanya kan polos, tidak ada matanya. Pernah denger sih, tapi, kalau saya naksirnya sama yang ada mata-nya hajar saja! Biar semangat makenya, haha...
Toko 4 : Kenanga, Cikini Gold Center
Keesokan harinya saya dan ayang endudd melanjjtkan petualangan kami ke Cikini Gold Center. Sebenarnya saya mengincar Toko Mas Suki, yang juga sering disebut-sebut di blog para capeng. Tapi sayang, kami tidak beruntung karena tokonya tutup dengan tulisan kira-kira "Toko Mas Suki akan kembali buka 10 Juli 2014" T_T
Ya sudah, lihat-lihat toko sekitar. Sayang sekali, saya itu orangnya segan sekali untuk mendatangi toko-toko yang tidak pernah saya dengar dari seputaran blog capeng. Kemudian saya melihatlah Toko Kenanga ini, yang pernah diulas oleh salah satu blogger capeng, mba diny ( untuk lebih jelas klik di sini ).
Saya coba tanya-tanya sama Cici dan Koko di toko ini. Saat liat model-model cincinnya, tidak begitu banyak. Tetapi cukup bagus juga modelnya (Ya tidak se"wah" Kaliem sih). But, Simple and Modern. I like it.
Pas kami lihat-lihat model-model cincin di Kenanga sini, ajaibnya si ayang endudd naksir sama cincin emas kuning berukiran tanpa mata. Kenapa ajaib? Jelas, si ayang endudd yang lempeng, bisa menunjuk suatu model cincin, aaaawwww *minta dicubit*
Anehnya saya pun jatuh hati karena bentuknya seperti mencerminkan kami: simple dan sederhana^^
Harganya? berikut rinciannya:
Emas : Rp 370.000/gram
Ongkos bikin: Rp. 850,000
Untuk bakal cincinnya ayang endudd, kami sudah mantab pakai perak yang harganya ajaib murahnya di toko ini. Insya Allah kita sudah mantab, dengan menghilangkan prasangka benar tidaknya si Cici baik hati bilang peraknya perak murni.
Masalahnya, yakin saya mau pakai emas kuning? Emas kuningnya sih bagus, tapi ayang endudd bagusnya pake putih. Kalau diganti emas putih, saya khawatir cincinnya tidak sebagus emas kuning. Kalau cincinnya ayang endudd dipoles warna emas? saya khawatir ga pantes, haha..... Maunya sih cincinnya kembaran sama ayang endudd, kan romantis :")
So....
Plan Final:
Ce: Nunggu cincin perak putihnya jadi, kalau putih oke, hajar emas putih. Kalau tidak oke, saya pindah haluan deh ke emas kuning
Co: Nunggu cincin perak jadi dulu. Kalau bagusan kuning, ya tinggal dikuningin saja.
Insya Allah kami sudah mantab di sini. Kami pun bayar DP 50%. Semoga cincin ini bisa mengantarkan kami membangun keluarga yang Sakinah, Mawadah, dan Warahmah kelak hingga maut memisahkan. Amiiin.....
Sena & Vani
bulat seperti..... cincin!
Sudah pesan dooooooonggg \\(^o^)//
Masih lama ya, tapi, alhamdulillah sekarang sudah mulai bersyukur. Semua ada hikmahnya. Coba kalau kemarin tetap maksa maju di 2014, pasti kepentok sama ayang endudd lagi masa miris di kantor baru (Penghasilan minim sebagai trainee). Alhamdulillah.
Setelah bulan September, ayang endudd bakalan OJT off-site. Artinya, saya akan mulai menjadi single fighter untuk mengurusi perkewongan ini karena si ayang endudd bakalan susah ke Jakarta lagi. Alhamdulillahnya, si ayang endudd lagi ada rezeki dari mantan kantornya yang baik hati, terus ditawarin beli si Onya sekarang deh.
Plan A:
Ce: Emas Putih
Co: Paladium
Saya dan ayang endudd tidak mencari-cari model (order customize) karena kami khawatir hasilnya tidak cocok untuk jari kami. Jadi plannya ya tunjuk langsung model dan coba di jari kami.
Oke, the adventure of jewelry amaterus pun dimulai....
Toko 1 : Central, Melawai Plaza
Dari seantero blog capeng sih toko ini recomendded banget dibandingkan toko depannya yang luar biasa terkenalnya bagi para capeng.
Di toko ini saya dan ayang endudd sempat tanya-tanya sebuah cincin emas putih dengan satu berlian 0.09 krat dan dua berlian yang masing-masingnya 0.02krat. Sayang kata Uda-nya paladium itu agak mahal. Harganya sekitar 2jutaan (kalau saya tidak salah lihat kalkulator si uda, Rp 2,5juta). Total yang ditawarkan 6,6Juta. Oh iya, si Uda kasih informasi harga emas kala itu Rp 380.000/gram.
Lihat model lain yang ada list rose goldnya bermata satu unik banget. Tapi, si ayang endudd ngga bagus makenya dengan kulit cokelatnya itu, haha... Bye bye deh.....
Oh iya, di toko ini saya dapat informasi kalau campurannya paladium itu perak, bukan emas putih. Jadi buat capeng pria muslim yang menghindari emas, paladium bisa dijadikan alternatif cincin nikah.
Karena saya belum begitu sreg dengan cincin di toko ini, kami putuskan untuk lihat-lihat yang lain dahulu.
Toko 2: Kaliem, Melawai Plaza
Dari awal saya tidak berminat ke toko ini karena sudah dengar kabar harganya yang lumayan budget low budget capeng. Tapi setelah dari central, si ayang endudd ngajakin liat-liat dulu di toko ini. Benar saja, baru yang di melawai, model-modelnya sudah lebih unik daripada di Central. Dari tokonya saja sudah silau, tapi perhiasannya lebih silau lagi meeennn....
Jadi bertanyalah kami ke si cici. Si Cici kasih liat contoh-contohnya. Harganya, yaaaah... untuk model yang saya coba tanyakan kalau pakai berlian sampai dua digit. Uwooww X_X
Untung si cici suruh kami ke Kaliem yang di blok M square, saya dan ayang endudd bilang oke lah agar bisa pergi dari toko itu.
We are trully jewelry amateur....
Toko 3: Singgalang, Blok M Square
Masih di hari yang sama, setelah berbuka puasa kami pergi ke toko emas singgalang yang ada di tepi salah satu pintu Blok M Square. Tujuannya tanya-tanya saja. Di toko ini, kata si uda sih harga emasnya Rp 365.000/gram (Hmmm, lebih murah ya daripada central), Rp 360.000/gram untuk emas kuning, dan kalau saya tidak salah ingat Rp. 350.000/gram untuk paladium. Saya coba tunjuk satu cincin bermata berlian 0.12 krat dan bertanya harganya jika cincin prianya palladium tanpa mata. Jreng jreng jreng.... hitungan si uda 8jutaan. Loh??
Tapi alhamdulillah di toko ini si uda cerita-cerita, kalau sebenarnya sayang beli paladium karena tidak bisa dijual. Si Uda merekomendasikan untuk beli cincin emas saja, di Singgalang jatuhnya Rp 700.000 satu cincin. Tapi perak katanya gampang korosi dan tergores?
Si Uda bilang emas juga bisa tergores. Kalau masalah keduanyai itu bisa diselesaikan dengan dipoles ulang. Jika dibandingkan dengan harga paladium yang hampir sama dengan emas putih, tetapi sama sekali tidak bisa dijual. Lebih baik membeli emas sekalian dengan konsekuensi tidak bisa dipakai oleh capeng pria.
Very good information Uda! Tapi maaf kami tidak beli di tempat Uda baik hati ini karena harganya yang jauh lebih tinggi dari Central.
Plan B (setelah mendapat pencerahan dari Uda baik hati):
Ce: Emas Putih
Co: Perak
Intermezzo
Di rumah, sempet ngobrol sama mama dan ditunjukkan cincin nikah mama dan papa. Cincin si mama kuning polos, kalau cincin si papa bertekstur gerigi yang tidak pernah dipake. Kata Mama, cincin nikah biasanya kan polos, tidak ada matanya. Pernah denger sih, tapi, kalau saya naksirnya sama yang ada mata-nya hajar saja! Biar semangat makenya, haha...
Toko 4 : Kenanga, Cikini Gold Center
Keesokan harinya saya dan ayang endudd melanjjtkan petualangan kami ke Cikini Gold Center. Sebenarnya saya mengincar Toko Mas Suki, yang juga sering disebut-sebut di blog para capeng. Tapi sayang, kami tidak beruntung karena tokonya tutup dengan tulisan kira-kira "Toko Mas Suki akan kembali buka 10 Juli 2014" T_T
Ya sudah, lihat-lihat toko sekitar. Sayang sekali, saya itu orangnya segan sekali untuk mendatangi toko-toko yang tidak pernah saya dengar dari seputaran blog capeng. Kemudian saya melihatlah Toko Kenanga ini, yang pernah diulas oleh salah satu blogger capeng, mba diny ( untuk lebih jelas klik di sini ).
Saya coba tanya-tanya sama Cici dan Koko di toko ini. Saat liat model-model cincinnya, tidak begitu banyak. Tetapi cukup bagus juga modelnya (Ya tidak se"wah" Kaliem sih). But, Simple and Modern. I like it.
Pas kami lihat-lihat model-model cincin di Kenanga sini, ajaibnya si ayang endudd naksir sama cincin emas kuning berukiran tanpa mata. Kenapa ajaib? Jelas, si ayang endudd yang lempeng, bisa menunjuk suatu model cincin, aaaawwww *minta dicubit*
Anehnya saya pun jatuh hati karena bentuknya seperti mencerminkan kami: simple dan sederhana^^
Harganya? berikut rinciannya:
Emas : Rp 370.000/gram
Ongkos bikin: Rp. 850,000
Untuk bakal cincinnya ayang endudd, kami sudah mantab pakai perak yang harganya ajaib murahnya di toko ini. Insya Allah kita sudah mantab, dengan menghilangkan prasangka benar tidaknya si Cici baik hati bilang peraknya perak murni.
Masalahnya, yakin saya mau pakai emas kuning? Emas kuningnya sih bagus, tapi ayang endudd bagusnya pake putih. Kalau diganti emas putih, saya khawatir cincinnya tidak sebagus emas kuning. Kalau cincinnya ayang endudd dipoles warna emas? saya khawatir ga pantes, haha..... Maunya sih cincinnya kembaran sama ayang endudd, kan romantis :")
So....
Plan Final:
Ce: Nunggu cincin perak putihnya jadi, kalau putih oke, hajar emas putih. Kalau tidak oke, saya pindah haluan deh ke emas kuning
Co: Nunggu cincin perak jadi dulu. Kalau bagusan kuning, ya tinggal dikuningin saja.
Insya Allah kami sudah mantab di sini. Kami pun bayar DP 50%. Semoga cincin ini bisa mengantarkan kami membangun keluarga yang Sakinah, Mawadah, dan Warahmah kelak hingga maut memisahkan. Amiiin.....
Sena & Vani
Sunday, April 27, 2014
Balada Venue (Late Posting)
Late post?
Gimana lagi, bangun mood nulis itu susah buangett...
Post sebelum ini on fire, namun ada beberapa hal yang bikin bete, jadi semangatnya drop.
Masalah gedung ini quite a drama for me. Oke, saya bocorkan ya... Rencana awal setelah pinangan itu melangsungkan pernikahan "lebih cepat lebih baik". Ya tahun ini dong.... Inginnya bulan Oktober, karena bulan itu merupakan bulan kelahiran saya dan ayang endudd.
Hunting venue 1:
Incaran pertama adalah Pertamina Patra Simprug. Tetapi ketika meluncur ke TKP bersama nyak babeh di hari weekend, marketingnya, TET TOT..... Libur saudara-saudara! Sebetulnya satpam sudah menawarkan masuk buat liat gedung, tetapi karena kelihatannya gedung masih ramai orang2 di depannya, kami enggan untuk masuk (yang saya sesalkan karena sebetulnya waktu sudah menunjukkan jam 2, hajatan seharusnya sudah selesai, ngooook)
Setelah itu kami berencana menuju ke incaran ke 2, Padepokan Pencak Silat di depan TMII. Gedung ini juga masuk daftar calon venue saya karena :
1. Akses dari rumah oke. Meskipun jauh, dengan melewati JORR di pagi hari, pasti tidak sampai satu jam ke TKP.
2. Lokasi masih di luar TMII, yang mana tamu-tamu tidak akan terkena imbas macet dari pengunjung Taman Mini yang sedang mencari-cari parkir.
3. Ada penginapannya juga yang notabene cukup murah. Lumayan banget buat keluarga ayang enduuudd.
4. Parkir luas
Alhamdulillah, karena marketing jadi satu dengan marketing hotel, pelayanan buka setiap hari 24 jam. Wow! Capcuss langsung ke TKP, akan tetapi....... Oktober full booked!! ya sudah, cim November tengah di waiting list 1. Harga? Lumayanlah, 11 juta (Inc. PPN 10%).
Karena masih waiting list, saya meminta bantuan nyak babeh untuk menyambangi Patra Simprug di weekdays. Ternya nta hasilnya pun Oktober full booked! Minggu kedua November masuk waiting list. Tapi sayang oh sayang, nyak babeh tidak melihat penampakan gedungnya sekalian (-___-")
Cuma bilang, oke karena parkir luas, Zzzzz
Intermezzo
Sharing dengan rekan kantor yang punya rencana nikah bulan ini, doi memilih tanggal akhir November karena menunggu Suro selesai. Oh iya, akhir Oktober kan tahun baru hijriah ya.... Saya jadi khawatir kalo keluarga ayang endudd bermasalah dengan "Suro" karena biar bagaimana pun, keluarga saya Jawa, dan keluarga ayang endudd juga Jawa tulen.
Setelah dikonfirmasi dengan ayang endudd ke pihak keluarganya, keluarganya menyarankan untuk menghindari Suro TT____TT
Seumpama rencana acara diundur, si babe sudah wanti-wanti untuk tidak menggunakan akhir November hingga tengah Maret, menimbang cuaca Jakarta yang sangat tidak mendukung (baca: banjir)
Jreng jreng jreng.. Galau deeeeehhh!!! Nangis lebay ke ayang endudd, qkqkqk...
untung doi sabaaaaaaaaaaar banget....
Hunting venue-2
Masih berupaya dooong, cari venue. Browsing-browsing di internet buat gedung yang kapasitasnya bisa 1000 orang, nemu aja STPDN atau IPDN di kawasan Jakarta Selatan (Kayaknya masih deket-deket blok M deh). Harganya miring bangeet, saya lupa 6 juta atau 7 juta. Disurvei lah sama nyak babeh, dan menurut informasi nyak babeh, Oktober full booked, tetapi September masih ada. Tapi dengan pertimbangan:
1. Tempat rias kurang memadai (kata nyokap, sedih dia bayangin anaknya di rias di sana)
2. September seems too fast
Dengan berat hati saya menyatakan, "Vani nikahnya tahun depan aja deh ma" #ngucur #akurapopo
Hunting venue-3
Nikah udah diundur, venue musti yang oke doooong!!
Langsung ajak ayang endudd ke Patra Simprug! Harganya 2014 itu 9 Juta,
tetapiii... nettnya 9 Juta + PPN 10% + Deposit 10% dan tidak ada DP saudara-saudara.... Total 10,8 Juta wajib kudu dilunasin maksimal satu minggu setelah booking.
Mengapa gedung ini?
1. Dekat dengan rumah Ciledug
2. Gedung kece dengan harga bersahabat
3. Parkiran Luas
Sponsor no problem.Alhamdulillah, dapet gedung kece ini.....
Urusan per-venuean DONE!
Appendix: Monggo disimak jepretan Patra simprugnya untuk referensi para capeng^^
Begitu masuk gedung, disambutan dengan red stairs nan mewah |
penampakan dari pintu masuk (sedang dibersihkan) |
Penampakand dari samping panggung (sedang dibersihkan) |
Ruang Rias Pengantin Wanita |
Ruang Rias Keluarga |
Ruang Rias Pengantin Pria |
Toilet Wanita |
Toilet pria |
Labels:
capeng,
patra simprug,
pertamina patra,
venue,
venue pernikahan
Monday, March 10, 2014
LET'S START A NEW CHAPTER FOR "US"
Alohaa!!
Akhirnya setelah sekian tahun ini
blog terbengkalai, saya bertekad
untuk memberi sedikit goresan, yang insya Allah akan ditelatenkan sampai dengan
hari H :D
Terinspirasi dengan para blogger lain yang menshare review vendor pernikahannya,
saya pun ingin melanjutkan jejak para blogger pendahulu. Semoga kehidupan rumah
tangganya semakin berbunga, amiin...
Yap!! Akhirnya setelah menjalani masa penjajakan selama 3,5 tahun, si dia
(sebut saja “Ayang Endudd”) alhamdulillah meminang saya tepatnya di 1 Maret
2014 di Kadilajo, Klaten.
Minggu yang lalu seperti biasa saya menghabiskan waktu “ngedate” dengan si
Ayang Endudd, akan tetapi, tidak seperti biasanya, si mama ngedumel buat
besok-besok jangan main melulu tapi dipersiapkan juga pernikahannya. Uuuupss! Hehehe...
Alhasil, saya mulai browsing2. I’m thinking that we should start from the
venue. Sebenarnya saya sudah mengincar PU, dengan alasan ada potongan besar
untuk karyawan maupun pensiunan PU. Tetapi sebagai pensiunan PU sendiri, yaitu
si papa, entah kenapa nggak sreg sama PU. Doi incer PTIK, katanya spacenya
luas, tidak seperti PU yang sempit (padahal saya baca2 di PU bisa kapasitas 800
-__-a). And then, JRENG JRENG JRENG!!! Sewa gedung PTIK 25 juta, gedungnya tok,
ngoookkzz! Pikir-pikir deh kalau ngeluarin segitu buat biaya gedung, secara
saya bukan keturunan milyurder.
Untuk tanggal belum ditentuin
sebenernya, hehehe... Kalau dari saya pengennya sih tahun ini, tapi kalo si
Ayang Endudd pengennya tahun depan. Setelah bujuk rayu dan segala upaya, doi
sih oke tahun ini, asalkan di 3 bulan terakhir. Bagaimana dengan ortu saya?
Ortu saya prinsipnya “pacaran nggak usah lama2”. Osh! Cincay doongg? Tetapi,
mari kita lihat ketersediaan gedung dulu.
Yang jelas, lampu hijau dari ortu dan camer sudah menyala.
So, Mari kita mulai hunting vendor!
Subscribe to:
Posts (Atom)